Jumat, 22 Januari 2010

Tuhan Membela Penjahat ?

 Di kelas Sekolah Minggu, seorang anak bertanya mengapa Kain tetap
  dilindungi Tuhan setelah membunuh Habel. "Mengapa Tuhan membela
  penjahat?" Selama ini ia berpikir bahwa orang jahat tidak disayang
  Tuhan. Namun, mengapa Tuhan seolah-olah melindungi Kain dengan
  memperhitungkan pembalasan tujuh kali lipat bagi orang yang
  membunuhnya?

  Apakah benar Tuhan "bermain-main" dengan keadilan-Nya sendiri? Di
  satu sisi, Dia menyerukan keadilan, tetapi di sisi lain Dia seolah-
  olah "tidak adil" dengan melindungi seorang pembunuh seperti Kain.
  Jadi, bagaimana sebenarnya Tuhan memandang pendosa?

  Kisah Kain dan Habel jelas menyatakan dua hal yang tak dapat
  dipisahkan dari karya Tuhan atas umat-Nya. Seperti sekeping koin,
  sisi pertama adalah keadilan dan sisi lain adalah kasih. Dia
  menyatakan kasih dan keadilan secara bersamaan. Ada akibat dosa yang
  harus ditanggung Kain: ia diusir, menjadi pengembara yang harus
  bekerja ekstra keras untuk bertahan hidup. Namun, keadilan Tuhan
  selalu disertai kasih, yaitu dengan melindungi Kain dari orang yang
  akan membunuhnya. Kasih dan keadilan Tuhan berlaku dalam segala
  situasi.

  Maka, masalahnya bukan semata-mata "Tuhan membela penjahat", tetapi
  Dia memberi kesempatan bagi orang sejahat apa pun untuk bertobat.
  Jika Tuhan berlaku demikian, sepantasnyalah kita memberikan
  kesempatan bagi orang lain untuk berubah. Jangan menghakimi berdasar
  pengalaman masa lalu. Apalagi jika "masa hukuman" telah dijalani,
  terimalah kembali ia seutuhnya untuk memulai sesuatu yang baru.
  Tuhan pun setiap kali menerima diri kita kembali setelah kita
  mengaku dosa, bukan? _HA


  BELAJAR MENERAPKAN KEADILAN DAN KASIH TUHAN:
  BENCI DOSANYA, TETAPI TETAP KASIHI ORANGNYA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar